Pages

Sunday, April 22, 2012

Heidi, Gadis Petualang

“Ini harddisk 500 GB kok sudah tinggal 200 MB sih?!”, gumam Saehae.
“Ah, ini pasti karena data-data titipan teman-teman sekolahku yang kini bahkan sudah tak satu kota denganku. Bahkan tak satu pulau denganku.”, batin anak perempuan itu yang harus menyimpan data titipan itu.
Pernah berencana ia akan mem-burning di sebuah DVD. Namun takut rasanya jika DVD itu rusak suatu ketika. Dan apa yang harus dikatakan kepada teman-temannya nanti?
ell, ketika sedang meneliti satu per satu, memilihi data-data yang sekiranya tidak penting, Saehae menemukan satu halaman web hasil browsingnya dahulu. Tentang daftar film pecinta alam. Dan salah satunya adalah film berjudul Heidi, gadis petualang. Kira-kira sinopsisnya menurut http://buku.enggar.net/2011/11/18/heidi/ seperti ini :
Judul: Heidi
Penulis: Johanna Spyri
Penerbit: Bentang
Tebal: 334

Heidi adalah gadis kecil yatim piatu yang tinggal bersama Nenek dan bibinya. Setelah kematian sang nenek, Bibi Heidi memutuskan menerima pekerjaan di lain kota. Namun ia tak bisa membawa Heidi dan memutuskan untuk menitipkan Heidi ke Paman Alm yang tinggal di gunung.
Paman Alm terkenal sebagai sosok yang menakutkan. Ia tak pernah mau bergaul dengan masyarakat setempat. Itulah sebabnya Paman Alm memilih menetap di puncak gunung. Sendirian. Paman Alm memelihara sekumpulan kambing. Kambing-kambing itu dipelihara oleh seorang anak laki-laki, Peter namanya. Setiap hari Peter datang dan menggembala kambing-kambing itu. Heidi ikut bersama Peter menggembalakan kambing-kambing.
Pegunungan Alpen ternyata sangat indah. Aroma dan warna-warni bunga-bunga, puncak gunung yang tertutup salju serta cara matahari mengucapkan selamat malam kepada gunung-gunung dengan api senja-nya memesona Heidi.
“Dia memancarkan sinarnya yang indah ke atas gunung-gunung itu supaya mereka tidak melupakannya sampai dia datang lagi keesokan paginya.”
Musim berlalu dan tiba saatnya Heidi untuk sekolah. Heidi telah terlambat satu tahun ajaran, dan itu menyebabkan kepala sekolah di desa Dorfli mengirim surat teguran untuk Paman. Namun Paman tak menggubris, pun ketika pastor mendatangi rumahnya. Sampai suatu ketika Bibi Heidi datang menjemput Heidi. Ia akan membawa Heidi ke Frankfurt atas permintaan seorang saudara majikannya yang kaya raya. Heidi akan menjadi teman bagi anak saudaranya itu. Paman Alm marah namun ia membiarkan Bibi membawa Heidi.
Klara, nama gadis yang lumpuh itu. Keceriaan Heidi memikat hati Klara. Gadis kecil itu membuat hari-hari Klara tidak lagi membosankan. Ada saja kejutan. Sikap Heidi yang lugu dan ramah juga menarik hati Sebastian, pelayan di rumah itu. Ayah dan nenek Klara pun menyayangi Heidi. Mereka memperlakukannya dengan baik. Namun Heidi tak mampu menyembunyikan kerinduan pada Paman Alm, nenek Peter, lembah, gunung-gunung, api senja, serta kambing-kambing milik Paman. Ia sering menangis diam-diam. Badannya semakin kurus. Heidi juga tanpa sadar berjalan dalam tidur. Dokter Klassen, sahabat baik Ayah Klara memutuskan untuk memulangkan Heidi ke rumahnya. Heidi akan sehat kembali jika ia diijinkan pulang. Maka, Ayah Klara memutuskan untuk mengirim Heidi pulang ke rumahnya di gunung.
Heidi kembali kepada gunung-gunung, serta pohon cemara yang meniupkan alunan musik merdu di padang rumput yang subur. Kedatangan Heidi kali ini memberikan keajaiban bagi Paman Alm.
Apakah keajaiaban itu? Dan bagaimana dengan Klara? Apakah Heidi melupakan Klara?
**
Johanna meracik cerita anak-anak ini dengan apik. Persahabatan, Tuhan, dan kebaikan hati menjadi tema yang dominan dalam cerita ini. Melalui Heidi, Johanna ingin mengungkapkan bahwa kebahagiaan dapat hadir dalam bentuk yang sederhana.

No comments:

Post a Comment

Small Cute Hot Pink Pointer