Monday, July 29, 2013
Thursday, July 25, 2013
Persiapan Mendaki Gunung
Masih belum cukup terkumpul semangat untuk kembali mendaki gunung. Beruntunglah salah seorang seniorku, meski sudah memiliki anak, beliau sempat menularkan semangatnya melalui akun facebooknya. Berikut artikel yang telah beliau shared :

HILL WALKING ( MENDAKI GUNUNG )
Mendaki gunung sama saja dengan olah raga berjalan, yang berperan penting dalam kegiatan ini adalah salah satunya kaki. Setiap orang yang punya kaki dan kakinya tidak lumpuh pasti bisa berjalan. Berjalan di gunung tentu tidak sama seperti berjalan di trotoar atau di lantai sebuah gedung.
Berjalan di gunung kita harus berjalan dengan beban (ransel) di punggung, melintas lembah, memanjat tebing, menuruni ceruk ceruk yang dalam, atau meniti punggung bukit yang tipis. Seperti pejalan kaki lainnya, kita harus berjalan dalam irama yang tetap dan dengan nafas yang seirama dengan langkah kaki. Dengan kata lain tidak kaku seperti robot. Tidak juga harus seperti penari, berjalan di gunungpun punya seni (teknik) tersendiri. Yang terpenting saat kita berjalan di gunung adalah seberapa besar kemampuan fisik, mental dan kesehatan kita untuk mampu melakukan sebuah pendakian.
Sebuah pendakian gunung adalah kegiatan fisik yang berat karena itulah kebugaran dan kesehatan fisik adalah hal yang sangat penting.

HILL WALKING ( MENDAKI GUNUNG )
Mendaki gunung sama saja dengan olah raga berjalan, yang berperan penting dalam kegiatan ini adalah salah satunya kaki. Setiap orang yang punya kaki dan kakinya tidak lumpuh pasti bisa berjalan. Berjalan di gunung tentu tidak sama seperti berjalan di trotoar atau di lantai sebuah gedung.
Berjalan di gunung kita harus berjalan dengan beban (ransel) di punggung, melintas lembah, memanjat tebing, menuruni ceruk ceruk yang dalam, atau meniti punggung bukit yang tipis. Seperti pejalan kaki lainnya, kita harus berjalan dalam irama yang tetap dan dengan nafas yang seirama dengan langkah kaki. Dengan kata lain tidak kaku seperti robot. Tidak juga harus seperti penari, berjalan di gunungpun punya seni (teknik) tersendiri. Yang terpenting saat kita berjalan di gunung adalah seberapa besar kemampuan fisik, mental dan kesehatan kita untuk mampu melakukan sebuah pendakian.
Sebuah pendakian gunung adalah kegiatan fisik yang berat karena itulah kebugaran dan kesehatan fisik adalah hal yang sangat penting.
Wednesday, July 24, 2013
Mirror
Aku
terperangkap dalam hujan yang telah menutupi dedaunan hijau yang aku
lihat dari beberapa jam lalu. Orang-orang lalu-lalang menerjang hujan
mencoba tak ingin terlambat dalam segala urusannya. Namun, anak-anak
kecil itu hanya berdiri berteduh di depan pos keamanan. Begitu pula
denganku.
Adzan dhuhur sudah berkumandang sekitar
setengah jam yang lalu, tapi aku tidak segera bergegas pergi ke masjid.
Aku hanya diam mencoba melihat dedaunan yang masih tertutup hujan.
Menarik napas dalam-dalam berulang kali. Aku tau aku sedang tidak ingin
memikirkan apa pun. Tapi otakku terus berputar dengan kejadian-kejadian
yang telah aku alami belakangan ini.
Aku seperti diperingatkan oleh Allah
tentang resiko yang harus aku pertanggungjawabkan jika aku benar-benar
melakukan kegiatan yang sempat pernah terfikirkan olehku beberapa bulan
lalu. Allah memperingatkan melalui temanku. Yah, ini pasti sebuah
peringatan untukku.
Malam kemarin, dua orang sahabatku datang
ke rumah. Sudah lama sekali kami tidak bertemu. Heyra, sahabat jagoan
tae kwon do kami, memberikan kabar tentang teman kami yang juga mantan
kekasihnya. Apapun yang telah Heyra ceritakan kepadaku dan Rei, sangat
membuat kami terkejut dan berpikir “hal itu pasti tidak mungkin”. Selama
Heyra bercerita, aku tahu Rei sudah dapat menebak perubahan sikap yang
telah terjadi pada Bryce dari penampilannya. Sedangkan aku? aku selalu
tidak punya cukup keberanian untuk berpikir bahwa Bryce sekarang menjadi
anak diluar batas sewajarnya. Aku hanya berpikir bahwa ada sesuatu yang
salah terhadap Bryce. Sebatas itu.
Di sisi lain, aku seperti ditampar oleh
kenyataan. Aku bisa merasakannya. Namun
Saturday, July 13, 2013
Mendaki Gunung = MENGHARGAI ARTI KEHIDUPAN

Harusnya, hakekatnya seperti ini..
Jujur sungguh sedikit sekali orang yang bisa atau mau memahami keadaan seseorang atau keadaan sekitarnya, jika ia tidak terjun langsung atau mengalami sendiri apa yang dirasakan seseorang dalam kehidupannya.
Pendaki gunung atau yang banyak orang sering mengindentifikasikan sebagai “ Pencinta Alam ??“ atau biasa disebut PA, itulah yang pertama kali orang katakan saat melihat sekelompok orang – orang ini. Dengan ransel serat beban, topi rimba, baju lapangan, dan sepatu gunung yang dekil bercampur lumpur, membuat mereka kelihatan gagah. Hanya sebagian saja yang menatap mereka dengan mata berbinar menyiratkan kekaguman, sementara mayoritas lainnya lebih banyak menyumbangkan cibiran, bingung, malah bukan mustahil kata sinis yang keluar dari mulut mereka, sambil berkata dalam hatinya, “Ngapain cape – cape naik Gunung. Pas Nyampe ke puncak, turun lagi…mana di sana dingin lagi, belum lagi kalau kehujanan, terus keram kaki atau keram perut….haduehhh , cape dehhh !!!!!!!”
Tapi tengoklah ketika mereka memberanikan diri bersatu dengan alam dan dididik oleh alam. Mandiri, rasa percaya diri yang penuh, kuat dan mantap mengalir dalam jiwa mereka. Adrenaline yang normal seketika menjadi
Pendaki gunung atau yang banyak orang sering mengindentifikasikan sebagai “ Pencinta Alam ??“ atau biasa disebut PA, itulah yang pertama kali orang katakan saat melihat sekelompok orang – orang ini. Dengan ransel serat beban, topi rimba, baju lapangan, dan sepatu gunung yang dekil bercampur lumpur, membuat mereka kelihatan gagah. Hanya sebagian saja yang menatap mereka dengan mata berbinar menyiratkan kekaguman, sementara mayoritas lainnya lebih banyak menyumbangkan cibiran, bingung, malah bukan mustahil kata sinis yang keluar dari mulut mereka, sambil berkata dalam hatinya, “Ngapain cape – cape naik Gunung. Pas Nyampe ke puncak, turun lagi…mana di sana dingin lagi, belum lagi kalau kehujanan, terus keram kaki atau keram perut….haduehhh , cape dehhh !!!!!!!”
Tapi tengoklah ketika mereka memberanikan diri bersatu dengan alam dan dididik oleh alam. Mandiri, rasa percaya diri yang penuh, kuat dan mantap mengalir dalam jiwa mereka. Adrenaline yang normal seketika menjadi
Wednesday, July 10, 2013
Ramadhan Is Comiiiing
Marhaban Ya Ramadhan.
Alhamdulillah. Ramadhan is coming
Alhamdulillah. Ramadhan is coming
The great event in every year. I’m sorry for anything my mistake. Barakallah
InsyaAllah, aamiin.
source : here
Subscribe to:
Posts (Atom)