Hancur sehancur-hancurnya. Tak pernah aku merasa siap menceritakan ini kembali untuk kapan pun. Tapi inilah yang harus aku lakukan. Aku sudah berjanji untuk selalu mengukir cerita denganmu. Semoga aku kuat :""""""""""""""(((((
Berawal dari sebuah postingan yang dilihat oleh teman satu kelas kita, yang. Dua kali. Dengan sangat berhati-hati ia menanyakan tentang hubungan kita. Dengan pikiran yang berusaha tenang, aku membuka link tersebut. Sudah lama sekali aku tidak membuka facebook, hingga akhirnya aku meminta screenshot darinya. Aku benar-benar lemas. Foto yang pernah kamu kirimkan ke aku, dan tak pernah kamu post sebelumnya. Aku berusaha tetap tenang dengan mengatakan aku akan menyelidikinya dahulu.
Penyelidikan pun selesai. Aku mendapatkan informasi hingga ke akar-akarnya, termasuk tentang biodata dirinya. Bukan hal yang sulit untuk menemukan itu. Aku juga sudah mengkonfirmasi darinya langsung. Beberapa kali telepon yang kami lakukan, aku selalu merasa takut mendengar setiap kata yang ia ucapkan. Awalnya, dia seperti tampak dapat bekerja sama, tapi sampai ia mengatakan hal kasar. Dengan gamblang aku menanyakan mengapa ia mengatakan hal seperti itu. Aku kira, dengan apa yang telah ia katakan, dia akan berhenti denganmu. Dan beberapa kali pesan singkat yang ia kirimkan, aku tau, dia telah membohongiku. Dan aku putuskan untuk tidak mengandalkannya. Hingga beberapa teman-temannya muncul pula dalam hidupku. Mengusik hidupku. Dan aku terpaksa harus kena semprot darinya juga :"). Padahal dalam posisi dirinya sedang opname, namun ia mampu berkata seperti itu. Aku kira dia orang yang kuat, tapi dengan mengetahui dia opname, aku langsung berpikir ternyata tidak sekuat dugaanku. Namun, mengingat apa yang di katakan padaku, aku kembali berpikir, dia bukan orang yang lemah, ternyata. Aku ingat kembali ketika hingga jam 2 pagi aku menunggumu, ketika kamu mengatakan bahwa ada lemburan bersama teman-teman kerja di hotel, tapi ternyata dia memposting foto kamu sedang tidur di rumah sakit. Apa maksudnya dia melakukan hal itu? Dia memintaku untuk memikirkan perasaannya, tapi dia? :@
Tapi aku katakan sekali lagi yang, tak berarti apa yang telah ia lakukan kepadaku. Aku tidak mengenalnya, dia tak mengenalku. Kamulah yang bikin komitmen sama aku, asal kamu tetap ada di sampingku, menguatkanku, dan menenangkan hatiku. Kembali lagi menjadi sosok yang selalu aku kagumi. Aku akan kuat {}
Aku mencoba me-review chat kita. Adakah yang berbeda denganmu selama itu? Dan sialnya, aku baru menyadari, 17 Agustus adalah saat dimana aku pergi ke Gunung Ungaran, ATAS IZINMU, atas dukunganmu meski aku sedang sakit. Apakah yang kamu lakukan itu bukan sebuah support yang tulus? Apakah hanya sekedar suatu jalan keluar agar kamu dapat memiliki kesempatan untuk pergi dengannya tanpa gangguan dariku? :""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""((((
Padahal di dalam keherananku dan kekagetanku atas izinmu itu, ada kagum dan salut atas pengertianmu dan kepercayaan yang kamu berikan kepadaku. Bahwa aku hanya milikmu.
Kamu tahu yang? Aku hampir mati di sana yang :"( Aku benar-benar tidak kuat untuk bernapas, tidak kuat untuk melangkah lagi. Atau, apakah sakitku merupakan pertanda? Seperti ketika berminggu-minggu yang lalu aku selalu memeluk Piyo tanpa alasan yang jelas. :"""""""""""""(((( Taukah kamu yang? Ketika aku pulang, menuruni gunung, aku sudah menyiapkan video tentang medan Gunung Ungaran, agar kamu punya pandangan sebelum kita ke sana bersama. Dengan pesan bbm yang selalu aku kirimkan meski tak ada signal di sana. Serta, aku pun sempat belajar untuk membawa carier yang di bawa oleh Wisnu. Carier dengan isi 2 tenda dome, 4 matras, dan barang-barang pribadi milik Dwi dan Wisnu. Hal itu aku lakukan untuk trialku ketika suatu saat nanti kamu mengajakku ke Gunung Andong, atau Prau, bersama mas Angga atau teman-temanmu yang lain. :"(
Aku sudah tidak makan nasi selama beberapa hari, dan hilang selera makan selama beberapa minggu ini, hanya air putih yang dapat aku minum saja. Rumah berantakan, Laporan tak aku jamah sama sekali. Aku kehilangan semangatku. Aku inginkan kamu lagi yang. :""( Tolong stop apa yang kamu lakukan dengannya. Aku yakin, kamu bukanlah orang seperti itu. Aku yakin, kamu adalah priaku yang setia, dan aku yakin, kita mampu melewati ombak ini dan kembali mendayung perahu kita berdua bersama lagi.
No comments:
Post a Comment