“Ini harddisk 500 GB kok sudah tinggal 200 MB sih?!”, gumam Saehae.
“Ah, ini pasti karena data-data titipan teman-teman sekolahku yang
kini bahkan sudah tak satu kota denganku. Bahkan tak satu pulau
denganku.”, batin anak perempuan itu yang harus menyimpan data titipan
itu.
Pernah berencana ia akan mem-burning di sebuah DVD. Namun takut
rasanya jika DVD itu rusak suatu ketika. Dan apa yang harus dikatakan
kepada teman-temannya nanti?
ell, ketika sedang meneliti satu per satu, memilihi data-data yang
sekiranya tidak penting, Saehae menemukan satu halaman web hasil
browsingnya dahulu. Tentang daftar film pecinta alam. Dan salah satunya
adalah film berjudul Heidi, gadis petualang. Kira-kira sinopsisnya
menurut http://buku.enggar.net/2011/11/18/heidi/ seperti ini :
Judul: Heidi
Penulis: Johanna Spyri
Penerbit: Bentang
Tebal: 334
Penulis: Johanna Spyri
Penerbit: Bentang
Tebal: 334
Heidi adalah gadis kecil yatim piatu yang tinggal bersama Nenek dan
bibinya. Setelah kematian sang nenek, Bibi Heidi memutuskan menerima
pekerjaan di lain kota. Namun ia tak bisa membawa Heidi dan memutuskan
untuk menitipkan Heidi ke Paman Alm yang tinggal di gunung.
Paman Alm terkenal sebagai sosok yang menakutkan. Ia tak pernah mau
bergaul dengan masyarakat setempat. Itulah sebabnya Paman Alm memilih
menetap di puncak gunung. Sendirian. Paman Alm memelihara sekumpulan
kambing. Kambing-kambing itu dipelihara oleh seorang anak laki-laki,
Peter namanya. Setiap hari Peter datang dan menggembala kambing-kambing
itu. Heidi ikut bersama Peter menggembalakan kambing-kambing.
Pegunungan Alpen ternyata sangat indah. Aroma dan warna-warni
bunga-bunga, puncak gunung yang tertutup salju serta cara matahari
mengucapkan selamat malam kepada gunung-gunung dengan api senja-nya
memesona Heidi.
“Dia memancarkan sinarnya yang indah ke atas gunung-gunung itu supaya
mereka tidak melupakannya sampai dia datang lagi keesokan paginya.”
Musim berlalu dan tiba saatnya Heidi untuk sekolah. Heidi telah
terlambat satu tahun ajaran, dan itu menyebabkan kepala sekolah di desa
Dorfli mengirim surat teguran untuk Paman. Namun Paman tak menggubris,
pun ketika pastor mendatangi rumahnya. Sampai suatu ketika Bibi Heidi
datang menjemput Heidi. Ia akan membawa Heidi ke Frankfurt atas
permintaan seorang saudara majikannya yang kaya raya. Heidi akan menjadi
teman bagi anak saudaranya itu. Paman Alm marah namun ia membiarkan
Bibi membawa Heidi.
Klara, nama gadis yang lumpuh itu. Keceriaan Heidi memikat hati
Klara. Gadis kecil itu membuat hari-hari Klara tidak lagi membosankan.
Ada saja kejutan. Sikap Heidi yang lugu dan ramah juga menarik hati
Sebastian, pelayan di rumah itu. Ayah dan nenek Klara pun menyayangi
Heidi. Mereka memperlakukannya dengan baik. Namun Heidi tak mampu
menyembunyikan kerinduan pada Paman Alm, nenek Peter, lembah,
gunung-gunung, api senja, serta kambing-kambing milik Paman. Ia sering
menangis diam-diam. Badannya semakin kurus. Heidi juga tanpa sadar
berjalan dalam tidur. Dokter Klassen, sahabat baik Ayah Klara memutuskan
untuk memulangkan Heidi ke rumahnya. Heidi akan sehat kembali jika ia
diijinkan pulang. Maka, Ayah Klara memutuskan untuk mengirim Heidi
pulang ke rumahnya di gunung.
Heidi kembali kepada gunung-gunung, serta pohon cemara yang meniupkan
alunan musik merdu di padang rumput yang subur. Kedatangan Heidi kali
ini memberikan keajaiban bagi Paman Alm.
Apakah keajaiaban itu? Dan bagaimana dengan Klara? Apakah Heidi melupakan Klara?
**
Johanna meracik cerita anak-anak ini dengan apik. Persahabatan, Tuhan, dan kebaikan hati menjadi tema yang dominan dalam cerita ini. Melalui Heidi, Johanna ingin mengungkapkan bahwa kebahagiaan dapat hadir dalam bentuk yang sederhana.
Johanna meracik cerita anak-anak ini dengan apik. Persahabatan, Tuhan, dan kebaikan hati menjadi tema yang dominan dalam cerita ini. Melalui Heidi, Johanna ingin mengungkapkan bahwa kebahagiaan dapat hadir dalam bentuk yang sederhana.
No comments:
Post a Comment