Pagi ini hanya ada aku dan Hyu Sub saja
di kamar kos kami karena Seong Joo sedang menginap di rumah Komandan.
Sambil menyiapkan diri untuk berangkat PKL, aku membuka percakapan hari
ini setelah sedikit melucu agar suasana mencair. Memang sudah menjadi
tekadku untuk membicarakan hal ini, tentang perencanaan laporan magang.
Sedikit flashback…
***
Beberapa bulan lalu aku mengajak
teman-teman untuk share ide tentang rencana tema yang akan diangkat
untuk laporan magang. Aku memulai dengan menjelaskan secara rinci
rencana yang ada di fikiranku. Begitu selesai, muncul beberapa
pertanyaan dari Seong Joo untuk detail dari ideku. Setelah menjelaskan
beberapa point, barulah aku bertanya kepada Seong Joo apa rencananya.
Tahu bagaimana jawabannya? “Hmm,, ya ada lah. Tapi masih aku coba-coba
dulu, Yoo”. Spontan aku menjawab “Oh, aku kira kita butuh share tentang
hal ini. Mengingat kita adalah teman 1 PKL. Tapi ya sudahlah jika kamu
engga mau.”. Aku memasang wajah acuh dan tentu saja masih terlihat
kecewa karena berawal dari mereka berdua membuka-buka file sketch
laporanku dan sekarang melihat reaksinya.
“Yoo, maaf. Kamu tersinggung ya?” tanya Seong Joo.
“Hmm, engga tau. Sedikit kecewa. Aku
hanya ingin mengajak saling share, mungkin saja diantara kita bisa
saling melengkapi. Aku tahu aku tidak cukup banyak ilmu, maka dari itu
aku butuh kalian untuk memberiku pendapat. Dan berharap aku juga dapat
membantu kalian dalam perencanaan ini”, jawabku secara blak-blakan. Aku
memang selalu begitu, jika merasakan sesuatu yang sekiranya harus aku
bicarakan agar dapat memperbaiki keadaan atau mungkin aura negatif yang
dapat menciptakan prasangka buruk atau kesalahpahaman.
Mendengar penjelasanku, sepertinya Seong
Joo mulai mengerti maksud baikku. Dan mulailah dia sedikit menjelaskan
apa rencananya. Aku hanya mendengarkan dan tidak memberikan komentar
apapun. Toh juga awalnya dia memang tak butuh pendapatku kan? Aku hanya
tersenyum dan memendam rasa kecewa serta heran. Biarlah segala ide yang
aku ungkapkan dan tips-tips yang sudah aku berikan ke mereka menjadi
suatu amal.
***
Aku mengungkapkan segala yang ada di
pikiran dan hatiku kepada Hyu Sub. Hanya persoalan diantara kami berdua.
Agar saling introspeksi diri dan menghindarkan kesalahpahaman. Dan
dengan begini aku mengetahui mengapa Hyu Sub juga membuat suatu program
yang sama denganku lagi setelah Flash.
“Eh Yoo, jika akan membuat laporan tentang program apakan Xamp juga harus dijelaskan cara penginstalannya?” tanya Hyu Sub.
“Aku tidak. Aku akan membuat batasan pembahasan yang akan lebih fokus ke hal lain” jawabku.
“Hey, kamu juga akan membuat program?” tanyaku.
“Ya. Kenapa?” jawab Hyu Sub.
“Hah? aku juga. Karena aku pikir kamu
akan membuat animasi Flash. Aku ingin membuat sesuatu yang berbeda dari
kita bertiga”, jelasku.
“Loh, aku juga beralih ke program karena
aku rasa kamu sedikit bagaimana ketika aku akan membuat animasi. Aku
juga bilang begini ke Seong Joo”, jawabnya.
Aku tak tahu mengapa Seong Joo tak
menyampaikan hal ini kepadaku. Jika memang dia tidak enak kepadaku,
apakah dia lebih merasa nyaman dengan adanya kesalahpahaman diantara Hyu
Sub dan aku?
“Ya sudahlah, memang tak dapat
dipaksakan. Jika memang kita bertiga akan membuat sebuah program, ayo
kita kerjakan bersama-sama. Saling melengkapi dan saling bantu. Aku
harap tak ada kata saingan di antara kita.”, kataku mengakhiri
percakapan serius untuk obrolan pagi.
***
Dan sekarang aku harus lebih berjuang!
Informasi baru lagi dari Kisame, ternyata kita tidak perlu membuat
presentasi untuk laporan ini.
Semoga saja semua dapat dikerjakan bersama. Semoga tak ada buruk sangka diantara kami bertiga. Amin.
No comments:
Post a Comment