Beberapa hari ini pikiranku sangat-sangat terganggu dengan sebuah nasihat dari seorang saudara. Aku, seorang muslim. Aku memiliki pacar. Dan aku menyesal.
Dia, memiliki pengetahuan agama melebihi aku, dia dapat membaca Al-Quran dengan suara sangat merdu, dan tingkah lakunya sangat santun. Dia telah berpacaran sebanyak 3 kali, termasuk bersamaku ini. Pacar pertamanya hanya bertahan 2 (dua) bulan karena bukan dia yang megatakan cinta, namun dia menjawab pernyataan cinta perempuan itu. Pacar keduanya bertahan selama 9 (sembilan) bulan, mantannya adalah seorang temanku. Dan ketiga, dia bersamaku. Berbuat dosa karena telah melanggar larangan-Nya.
Lalu, aku sendiri? Aku dulu pernah menjawab pernyataan cinta dari seorang laki-laki. Namun hanya bertahan sangat sebentar. Karena itulah aku tak menyebutnya sebagai mantanku. Dan inilah yang pertama bagiku.
Aku ingin mengatakan kepadanya bahwa atas nama Islam, aku ingin mengakhiri hubungan ini. Bukan karena aku tak lagi menyayanginya. Bukan karena sudah tak tercipta kenyamanan lagi dalam hubungan kami. Bukan pula karena sudah tak ditemukan lagi kecocokan antara kami.
Namun masih ada satu hal yang aku takutkan. Aku takut berpisah dengannya. Konyol memang, aku sudah dikalahkan dengan hawa nafsu ingin bersama orang yang bukan muhrimku. Meski aku tahu, tak pantas bagiku untuk berjalan melenceng padahal sudah ada petunjuk yang benar-benar kuat dan gamblan. Kenapa masih merasa seperti ini? Mampukah aku mengatakan hal ini kepadanya? Ya Allah mohon berikan hamba kemantapan hati.
Cerita ini sengaja tidak aku post dalam blog wordpressku, karena bisa saja dia membaca tulisanku ini. Lebih baik aku mengatakan langsung kepadanya. Bissmillahhirrahmannirrahim, Laqaulawallaquwataillabillahi.
NB : Aku sangat mencintainya, sayang, dan banyak harapan yang aku impikan bersamanya. Membangun masa depan bersama dengannya.
NB : Aku sangat mencintainya, sayang, dan banyak harapan yang aku impikan bersamanya. Membangun masa depan bersama dengannya.
No comments:
Post a Comment